Pages

Tampilkan postingan dengan label my document. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label my document. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Februari 2012

Masih Tentang Seputar SURVIVAL

Lihat juga postingan sebelumnya seputar SURVIVAL apa itu survival dan Cara Mendapatkan Air Ketika Sedang Survival
Bahan survival yang mengandung karbohidrat

1. Buah-buahan
2. Biji-bijian dari dari suku rumput-rumputan : jagung, padi dan sebagainya
3. Batang-batang pohon enau, sagu, tebu
4. Suku akar-akaran seperti singkong, ubi, talas, kacang tanah, hati-hati terhadap singkong hutan yang biasanya beracun (tetapi kalau kita oleh dulu, kita bisa meminimalkan racunnya)

Bahan survival yang mengandung protein
1. Tumbuh-tumbuhan muda
2. Biji-bijian muda seperti jagung, kacang-kacangan dan sebagainya

Bahan survival yang dapat dijadikan obat
1. Daun kayu putih direbus untuk obat sakit perut
2. Daun akar wangi untuk obat sakit perut/mules
3. Daun ki urat untuk obat bisul atau batuk-batuk
4. Daun lemo untuk makan sirih, batangnya anti ular

Tumbuhan survival lainya yang dapat dimakan
1. Daun kirinyuh
2. Mawar hutan, daunya dimakan, bunganya obat disengat lebah
3. Harendong
4. Saliara, buahnya yang berwarna ungu dapat dimakan
5. Peus, daun mudanya dapat dimakan, getahnya untuk luka
6. Sereh. Umbutnya /umbi dapat dimakan
7. Paku, umbut/umbinya dapat dimakan
8. Antenna besar, buah/daunya dapat dimakan
9. Kapas hutan (kapuk) buahnya yang masih muda dapat dimakan
10. Arbey hutan
11. Mentimun hutan
12. Rasamala, daun mudanya yang kemerahan dapat dimakan
13. Selada air/rawa
14. Saninten, seperti rambutan biji yang tua, kecoklatan direbus
15. Honje, pakis-pakisan dsb

Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang dimakan dalam arti mengandung racun atau tidak, pada prinsipnya terletak pada :
1. Tumbuhan yang beracun, mempunyai getah berwarna putih, batangnya mempunyai bulu-bulu halus, ruas daunnya tidak beraturan
2. Tumbuhan yang tidak beracun getahnya berwarna bening, batangnya tidak berbulu , dan ruas daunya beraturan
Binatang sebagai bahan survival
1. Tawon dapat dimakan karena mengandung protein
2. Belalang ( hati-hati terhadap yang berwarna kuning/ benyolok , misalnya berwarna belang-belang)
3. Bekicotdibuang dulu lendirnya (diolah)
4. Ikan air tawar ( hamper semua dapat dimakan)
5. Kadal/tokek
6. Katak hijau, katak biasa tidak boleh karena kulitnya dapat mengakibatkan serangan /gangguan jantung
7. Ikan laut (hati-hati dengan yang berwarna mencolok dan bentuknya yang aneh-aneh biasanya beracun)
8. Berbagai binatang berkaki empat, seperti kijang, kancil, babi hutan, kera, kelinci
9. Unggas / burung

Mengenal binatang yang beracun
1. Enggang/tawon yang besar
2. Kumbang beruas-ruas
3. Kalajengking
4. Kodok/katak
5. Binatang yang melata atau binatang rawa

Mengenal ular berbahaya/berbisa
1. Ular belang ( hitam dan putih) beracun dan mematikan
2. Ular cabe ( hitam putih di perut, punggung coklat, merah diekorny) : dapat dimakan
3. Ular hijau : beracun mematikan
4. Ular Cobra/Kobra ( warna hitam, leher pipih waktu marah ) sangat beracun
5. Ular weling ( belang kuning-kuning) : beracun mematikan
6. Ular sanca ( besar dan panjang) tak berbisa tapi lilitannya mematikan, dapat dimakan
7. Ular puspa/bandotan puspa : hamper sama dengan ular sanca
8. Ular-ular laut biasanya beracun dan berbahaya untuk dimakan.

Teknik-teknik Survival
1. Menyalakan api : api adalah elemen yang sangat penting dalam survival, api dapat memberikan kehangatan melindungi, melindungi ( menghalau ) dari gangguan binatang buas, dapat berguna sebagai tanda dari jarak jauh (signal) memasak air, atau memasak makanan kita harus belajar menyalakan api dalam berbagai kondisi. Tidak cukup sekedar tahu metode, kita harus ahli ( mampu) melakukanya.
2. Melindungi korek api ( Matches ) korek api agar tidak basah dapat dilindungi ( dilapisi dengan tetesan lilin.
3. Memakai kaca pembesar ( lup/lens) sinar matahari yang kuat dapat digunakan untuk menyalakan api, bisa juga dengan menggunakan pecahan botol, lensa pada teleskop atau lensa pada kamera untuk membuat api.
4. Teknik memasak (cooking) ketika makanan dimasak maka sebagian nilai nutrisinya akan hilang, semakin lama dimasak semakin banyak gizinya yang terbuang. Jadi jangan terlalu lama dimasak, merebus sayuran atau buah-buahan akan menghilangkan vitamin C yang dikandung, memasak ditunjukan untuk membunuh kuman-kuman penyakit atau untuk menambah rasa atau untuk mudah dicernakan saja.
5. Teknik menyeberangi sungai ; jangan memasuki air kecuali tidak ada jalan lain untuk menyebrang (jembatan) dan pilihlah tempat penyebrangan secara hati-hat, menyebrang dengan menggunakan tali-tali yang kuat(yang kuat tentunya) adalah yang teraman
Penyeberangan minimal dilakukan oleh tiga orang seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.
Orang-orang yang pertama menyebrang adalah orang yang terkuat dengan mengikatkan tali pada dadanya. Kedua orang lainya mengulurkan tali untuk tidak hanyut oleh arus sungai. Perhatikan kedua orang yang didarat jangan diikat tali (mencegah terbawa terseret kedalam air)
Ketika orang pertama telah sampai disebrang sungai, orang pertama melepaskan tali dan giliran orang kedua yang mengikatkan diri pada tali dan mulai turun keair dengan dibantu oleh orang pertama dan ketiga.

Kayaknya cukup sampai disini penjelasan dalam postingan kali ini tetap kunjungi blog kami yah? salam pramuka

Cara Mendapatkan Air Ketika Sedang Survival

Air adalah yang paling penting didalam survival, sebelum berlanjut baca dulu apa itu survival? tanpa makanan manusia dapat bertahan lebih lama dibandingkan tanpa air minum
Cara-cara mendapatkan air, antara lain dengan cara :
1. Memeras tumbuhan lumut untuk diambil airnya kemudian disaring
2. Mengambil air rembesan dari tebing-tebing
3. Memotong batang pohon rotan secara miring kemudian airnya ditadah
4. Memeras akar alang-alang rumput gajah/ gelagah
5. Mengambil dari beberapa jenis-jenis talas-talasan
6. Menadah atau mengumpulkan dari air embun yang menempel pada daun di pagi hari
7. Menampung air hujan
8. Meminum dari air selokan, sungai kecil pegunungan
9. Mengambil air dari dari tumbuhan kantung semar
10. Mengambil air dari tebasan pohon pisang

Jangan meminum air yang menggenang dan tidak mengalir dalam waktu yang lama, air belerang bisa diminum tapi cukup sedikit saja air laut tidak bisa diminum sebab akan menimbulkan rasa haus yang lebih, dan jangan meminum air sawah (walaupun kelihatannya jernih) karena biasanya mengandung zat-zat beracun dari beberapa jenis pupuk dan insektisida.

Hewan yang dapat menunjukan adanya air

1. Mamalia
Kebanyakan hewan membutuhkan air secara teratur. Hewan memamah biak biasanya tidak dapat hidup jauh dari sumber air, kecuali beberapa carnivore yang mendapatkan cairan dari makananya ( hewan yang dimangsanya)
2. Burung
Pemakan biji-bijian, seperti gelatik atau merpati juga tidak pernah jauh dari sumber air perhatikan burung-burung tersebut saat sedang rendah ketika mencari air
3. Reftil
Sukar dijadikan indicator yang baik terhadap tempat air, reftil sering mengumpulkan embun atau mendapatkan air dari hewan yang dimangsanya
4. Serangga
Merupakan indicator yang baik, khususnya lebah tidak pernah lebih dari radius 6,5 km dari sumber air, serangga lain adalah semut dan lalat (90 meter dari sumber air)
5. Jejak manusia, biasanya kalau ada jejak kaki manusia maka sudah dekat dengan sumber air.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan PPPK atau Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD

PPPK/PPGD
Pertolongan pertama, penanganan darurat pada seseorang atau lebih korban yang mengalami sakit atau cedera sebelum mendapatkan perawatan medis orang yang terlatih (dokter/paramedis). Pertolongan pertama dapat menyelamatkan jiwa manusia atau meningkatkan fungsi tanda-tanda vital seperti denyut jantung, suhu tubuh dan jalan pernafasan. Dalam tujuan khususnya, PPPK dapat mencegah si korban menjadi lebih buruk keadaannya dan meringankannya dari rasa sakit dan penderitaan. Dalam keadaan kritis, waktu beberapa menit saja dapat membuat perbedaan besar antara sembuh dan kematian.
Perlengkapan PPPK sangat tergantung pada kebutuhan penanganan korban dan tingkat pengetahuan dan keterampilan dari si penolong. “Mengetahui apayang harus dikerjakan saat melakukan prosedur PPPK” adalah sangat penting. Sebagai contoh, memindahkan dengan ceroboh seorang yang cedera leher dapat menyebab si korban akan mengalami cedara syaraf tulang belakang yang sangat serius dan menyababkan kelumpuhan.
Yang pertama-tama harus dilakukan adalah melakukan evaluasi (pengamatan) terhadap kondisi awal si korban. Salah satu metode dalam mengevaluasi kondisi korban adalah metode ABC, yang berasal dari:
A. Airway – apakah jalan udara (pernapasan) terbuka atau terhalang? (oleh debu, air, atau darah kering).
B. Breating – Apakah korban bernapas? Lihat, dengar dan rasakan hembusan nafas si korban.
C. Circulation – Apakah ada denyut nadi? Apakah ada pendarahan luar? Periksa perubahan warna kulit si korban dan suhu tubuh sebagai indikasi adanya masalah peredaran darah.
Pertolongan Pertama GawatDarurat (PPGD) ialah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dengan semakin kompleksnya kehidupan kita dan lingkungannya, maka PPGD sudah menjadi satu kebutuhan yang sangat penting.
Tujuan PPPK : M
1. Meringankan penderitaan si Korban
2. Mencegah pendarahan dan infeksi
3. Mencegah bahaya cacad dan infeksi

Bisa dikatakan tujuan utama PPGD adalah : penyelenggaraan PPGD bukan berarti mengobati korban, tetapi menyelenggarakan pertolongan pertama sementara sementara menunggu pertolongan dari ahlinya ( dokter/paramedic)
PROSEDUR PPPK ( langkah-langkah)
1. Perhatikan keadaan si korban ( sadar, pingsan dsb)
2. Jika mungkin, bawa korban, lakukan apa saja yang bisa dikerjakan serta segeralah member berita ke Dokter/ Puskesman, Rumah Sakit terdekat.
3. Tertibkan masyarakat diskitarnya (kalau ada yang melakukan hal buruk) juga untuk memberikan ruang an udara yang cukup bagi korban
4. Jika keadaan memaksa dan ahli medis belum ada. Lakukan prosedur gawat darurat
Memanggil Ambulance
Cara memanggil Ambulance atau menggunakan telephone untuk meminta bantuan yaitu :
1. Hapalkan nomor telepon gawat darurat di tempat kamu tinggal seperti contoh nomor untuk Kota Bandung adalah 50505.
2. Sebutkan :
 Identitasmu
 Lokasi tempat kejadian, dimana korban berada dengan jelas
 Jenis penderitaan/ kecelakaan yang dialami korban ( Kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja atau8 korban kriminalitas)
 Keadaan penderita/korban ( sadar/pingsan)
 Jumlah penderita ( penting juga) dan keterangan lain yang dianggap perlu

Menghentikan pendarahan :
1. Menggunakan jari tanganyaitu menekan pembuluh darah antara luka dengan jantung
2. Menggunakan kain bersih/pembalut, sapu tangan pada luka
3. Menggunakan pembalut tekan ( pressure bandage)
4. Menggunakan tournikuet ( Bebat puter) hanya pada pendarahan tertentu yang bersar yang membahayakan jiwa korban
Catatan orang dewasa mempunyai darah kurang lebih 6,25 liter kehilangan darah sebanyak 1,5 liter saja dapat mengakibatkan Collapse, kehilangan darah hingga 2,25 liter dapat menyebabkan kematian.
PEMBALUT
Tujuan : mencegah atau menghindari terjadinya cemar/infeksi akibat kuman/racun pada luka
Macam-macam pembalut :
1. Pembalut segi tiga ( Mitela)
2. Perban/pembalut gulung
3. Pembalut cepat (band-aid)

Contoh penggunaan pembalut pada luka seperti, dibawah ini :
Cara menutup luka pada tangan atau kaki.


Cara menutup luka di dada dengan menggunakan dua buah mitella


Cara menutup luka pada daerah telinga dan dagu.

Cara menutup luka pada bagian mata


Cara menutup luka pada bagian daerah hidung dan dagu


Cara menutup luka pada bagian daerah kepala dan kening


Cara menutup luka pada bagian lutut dan siku


Cara menutup luka pada bagian tukai bawah atau betis


Cara menggantung tangan apabila ada luka dan pembalutan di lengan

BIDAI
( Spalk – Belanda, Splint – Inggris )
Bidai adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah ( Fractuura ) atau retak ( fisura).
Pembidaian disebut juga Fiksasi.
Tujuan dari pembidaian adalah : untuk mencegah pergerakan tulang yang patah, agar tidak menjadi bertambah parah, juga untuk mengurangi rasa sakit.

Syarat-syarat bidai
1. Bidai harus kuat
2. Pemasangan bidai bidai tidak boleh terlalu ketat

Banyak benda yang dapat dipergunakan untuk bidai ( darurat) apabila bidai yang sudah jadi tidak tersedia antara lain :
1. Anggota badan sendiri ( sangat darurat)
2. Papan bilah bamboo, dahan kayu
3. Karton atau majalah yang agak tebal
4. Bantal, guling atau selimut ( mengurangi rasa sakit)
5. “air splint’ ( bantalan udara )
6. “ Vacuum matras”

PATAH TULANG DAN RETAK TULANG
Patah tulang (fractuura) menurut keadaan patahnya, dibagi menjadi :
1. Patah tulang terbuka;
Apabila patah tulangnya sampai menembus kulit sehingga terjadi pendarahan.
2. Patah tulang tertutup;
Apabila patah tulangnya tidak sampai menembus kulit, tetapi terjadi pembengkakan\memar.
a) Retak tulang (Fisura) disebut juga Greenstick.
b) Patah tulang tertutup (simple), dan
c) Patah tulang terbuka (compound).
Pertolongan pertama bagi orang yang mengalami patah tulang adalah untuk mengusahakan si korban tidak mengalami kecacatan baik jasmani maupun rohani. Serta mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan umum.

GEJALA PATAH TULANG
1. Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan
2. Bentuk tubuh\anggota yang patah mengalami perubahan (timbul pembengkakan).
3. Membengkak dan warna kulit kebiru-biruan.
4. Berderak-derik
5. Demam dan rasa nyeri yang hebat.
Pertolongan pertama yang dapat dikerjakan:
1. Hentikan pendarahan dengan pembalut\penasat.
2. Tutuplah luka dengan pembalut steril.
3. Kerjakanlah pembidaian yang memenuhi syarat. Lalu anggota badan yang patah ditinggikan. Segeralah bawa Kerumah Sakit atau ahli penanganan\perawatan tulang patah.

LUKA
Jenis-jenis luka berdasarkan sebabnya,terdiri dari :
1. Luka iris,
2. Luka gigitan binatang,
3. Luka gores\parut,
4. Luka bakar,
5. Luka tusuk,
6. Luka akibat zat kimia, atau penyakit, dsb.
Jenis-jenis luka berdasarkan tempat luka itu, adalah :
1. Luka dalam (jika luka terjadi di dalam tubuh), terdapat darah yang menetes atau mengalir keluar.
2. Luka luar (pendarahan di dalam tubuh, memar)
Luka adalah peristiwa dimana jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu sebab, missal karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh, dsb. Sebagai akibatnya menimbulkan pendarahan, patah tulang, inpeksi, dan lainnya.

Penanganan Luka
Cara-cara umum pertolongan terhadap luka, yaitu :
1. Hentikan terjadinya pendarahan.
2. Siram\usap dengan obat merah (mercurochrome) atau yodium tinctuur (antiseptic lain).
3. Berilah Sulfatilamide powder (jangan terkena air).
4. Tutuplah dengan kain kasa steril\kain yang bersih.
5. Jangan sekali-kali melekatkan kapas tanpa obat\salep.
Keterangan (catatan tambahan) :
1. Obat merah (yodium) dapat digunakan untuk mematikan hama\kuman.
2. Yodium harus disimpan dalam keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang tertinggal adalah yodium kental atau yang konsentrasinya besar.

LUKA BAKAR
Yang disebut luka bakar, adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang suhunya di atas 60 derajat celcius.
Luka bakar, dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan atau disebut juga stadium :
1. Luka bakar tingkat I ;
Kulit kemerahan, terbakar hanya kulit luar oleh panas sekitar 60 derajat celcius.
2. Luka bakar tingkat II ;
Kulit melepuh, bengkak, merah dan perih, luka pada kulit ari/jaringan, panas sekitar 100 derajat celcius.
3. Luka bakar tingkat III;
Kulit hangus, pembakaran sampai ke bagian dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan.
Penyebab luka bakar, antara lain :
1. Api (bara yang menyala)
2. Cairan gas (benda yang menyala).
3. Bahan kimia.
4. Sinar matahari.
5. Listrik, dsb.

Cara-cara pertolongan :
1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan, memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si korban, dengan kain basah/pasir.
2. Cegahlah gugat dari kemungkinan infeksi.
3. Tutuplah luka dengan kain steril.
4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak perlu dibalut).
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hilang).
6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga.
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.

LUKA GIGITAN
Gejala-gejala luka gigitan (biasanya gigitan), yaitu :
1. Pada tempat terjadinya gigitan, timbul bengkak dan kulit membiru.
2. Terasa sakit,panas dan terasa kaku.
3. Penderita gelisah dan berkeringat.
4. Timbul pendarahan.
5. Pada luka gigitan ular, ada bekas berupa titik-titik (bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.
Pertolongan :
1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet).
2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang mengalir.
3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah sakit untuk di vaksin/suntik, dan anjing yang menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.

PERALATAN PPGD DAN OBAT-OBATAN
Peralatan PPGD yang harus kita siapkan, antara lain :
1. Kapas
2. Pembalut Perekat (plester)
3. Kain segi tiga/mitela (bahasa belandanya Driedhoek verband)
4. Pembalut gulung/kasa
5. Pembalut kasa/gaas verband
6. Gunting
7. Pipet/pentetes mata
8. Pinset/alat pencepit
9. Karet penasat/bebat putar/tornikuet ( untuk menahan pendarahan)
10. Bidai ( Spalk-bld, Split-ing)
11. Kotak/tas PPGD yang selalu tertutup rapat.
 Peralatan/obat harus diberi etiket ( tanda) yaitu warna biru : untuk obat luar ( tak boleh diminum) warna putih untuk obat dalam, warna merah/hitam untuk obat-obat yang beracun/bahaya
 Tuliskan tanggal penerimaan obat/pembelian dan batas kadaluarsanya
 Simpan ditempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak kecil
12. Obat-obatan yang harus disediakan, antara lain :
 Obat merah ( Mercurochome/betadine) : untuk luka yang baru yang ringan
 Yodium ( Yodiumtinctur) obat luka yang berat atau sudah lama
 Perbalsem?salep : Obat luka lama
 Amonia Liquida ( cairan amoniak : perangsang bagi yang pingsan)
 Larutan burowi : Pembersih luka/pencuci luka
 Boorwater : Pembersih/pencuci luka, bisa juga untuk mata
 Zulfazincie : Pengobat mata yang sakit
 Minyak kayu putih : penggosok, penghangat tubuh
 Bubuk sulfanilamide : pengering/obat luka, tablet norit, obat sakit perut, mulas, keracunan
 Tablet bikarbonat : obat sakit perut, mulas, keracunan
 Tablet kina : untuk penyakit malaria
 Tablet-tablet untuk sakit kepala, demam, dsb ( banyak dijual dipasaran)
 Obat-obatan yang dianggap perlu.

OBAT-OBATAN DARURAT
Jika alat-alat dan obat-obatan di atas tidak tersedia, sedangkan kita harus segera memberikan pertolongan, maka kita bisa mempergunakan alat dan obat darurat dan sederhana, seperti di bawah ini :
1. Tablet norit diganti dengan arang dapur yang halus atau beras yang telah ditumbuk halus.
2. Amoniak dapat diganti dengan cuka bibit, bawang merah/putih, minyak wangi, atau jahe.
3. Burowi dapat diganti dengan air tebu yang disaring atau dengan air sabun.
4. Tauine Zalf dapat diganti dengan mentega, minyak, kecap (luka bakar).
5. Obat merah dapat diganti dengan daun babadotan yang ditumbuk.
6. Pembalut dapat diganti dengan daun pisang yang masih muda/menggulung atau dengan daun waru.

Sikap Menolong
Untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang menderita/mengalami kecelakaan, maka kita perlu :
1. Bersikaplah tenang, waspadalah, sopan, bijaksana dan ramah.
2. Dilakukan dengan ketulusan hati (ikhlas).
3. Percayalah pada kemampuan diri dan jangan ragu-ragu.
4. Merencanakan dengan segera, apa yang harus pertama dilakukan.
5. Perhatikan, apakah ada orang lain yang siap atau mau membantu.

GANGGUAN UMUM
Gangguan umum adalah terasa sakitnya seluruh tubuh si penderita karena kecelakaan (derita) yang dialami. Gangguan umum disebabkan fungsi (kerja) : jantung, paru-paru dan otak terganggu.
Sedangkan gangguan setempat adalah rasa sakit, yang diakibatkan karena luka (sakit tertentu) yang ada pada satu tempat.Tetapi, jika gangguan setempatnya cukup hebat/berat bisa mengakibatkan Gangguan Umum.
Gangguan Umum, terdiri dari :
1. Lena (Colapse/kolaps)
Suatu tanda-tanda kekurangan derajat kesadaran akibat terbakar sinar matahari, kekurangan oksigen (sesak), kedinginan, kurang makanan dan keletihan yang sangat.
Gejala: penglihatan terganggu, pusing dan mual.
Cara penanganan :
a. Tidurkan tanpa bantal jika wajah penderita pucat dan berikan bantal kalau wajah penderita tampak memerah.
b. Kompreslah dengan air dingin, lalu bawalah korban ke tempat yang teduh dan berudara segar.
c. Longgarkan pakaian yang kencang/mengikat.
d. Kalau menggigil, selimuti tubuhnya.
e. Berilah air minum (kalau bisa, biarkan si korban yang memegang sendiri cangkir atau gelasnya).
2. Gugat (shock)
Penyebabnya adalah kecelakaan/peristiwa yang mengejutkan.
Gejala : pucat, keringat dingin, gelisah, dan lemas.
Cara penanganan :
a. Bawa ketempat teduh.
b. Longgarkan pakaian yang kencang/mengikat.
c. Tenangkan/hibur si korban.
d. Jika ada luka, hentikan pendarahan dan hilangkan rasa
3. Pingsan (Tidak Sadarkan Diri)
4. Matisuri
Keadaan yang mirip dengan mati, akan tetapi belum atau tidak ada cirri-ciri mati (lebam kebiruan, suhu tubuh dingin).
Gejala : Tidak sadar, tidak terasa denyut darah dan napas (karena lemahnya/tertutup sebab lain).
Sebab : Tenggelam, tertimpa longsor, tersengat aliran listrik, keracunan, terkena gas, dan lainnya.
Cara penanganan :
a. Penyebabnya segera dihilangkan.
b. Bersihkan mulut, kerongkong dan hidung.
c. Longgarkan pakaian.
d. Mulailah pernapasan buatan, sampai ada tanda-tanda hidup.
e. Kemudian bawa korban sesegera mungkin ke dokter/rumah sakit.

PERNAPASAN BUATAN
Yang dimaksud pernapasan buatan ialah suatu usaha guna mencoba agar paru-paru dapat bekerja kembali, dengan jalan mengembangkan dan mengempiskan paru-paru.
Cara-cara atau metode pernapasan buatan yang terkenal :
1. Metode dari mulut-ke-mulut; (‘kiss of live’). Metode paling cepat dan juga paling efektif.
2. Metode dari mulut-ke-hidung; dilakukan jika tidak dapat memasukkan udara lewat mulut, akibat terhalang lidah si korban.
3. Metode Hoger Nielsen (H.N); adalah metode yang disarankan untuk korban tenggelam di air.
4. Metode Silvester; dipergunakan jika wajah si korban terluka keracunan atau terbakar sehingga tidak bisa menggunakan metode dari mulut-ke-mulut.
5. Metode Schapfer.
6. Metode Howard.
7. Metode Laborde.
Dalam melakukan metode-metode di atas, ada tahap-tahap yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Tahap persiapan.
2. Tahap pelaksanaan (pertolongan).
3. Tahap perawatan lanjutan.

PENDARAHAN
Pendarahan bila dilihat dari arah keluarnya/sumbernya, dibagi menjadi :
1. Pendarahan luar : darah keluar dari tubuh kita.
2. Pendarahan dalam : darah keluar dari dalam tubuh.
Kalau dilihat dari jenis pembuluh darah yang putus/sobek, pendarahan terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Pendarahan pembuluh nadi (aorta/arteri).
2. Pendarahan pembuluh balik (vena).
3. Pendarahan pembuluh rambut (kapiler).
Tanda-tanda pendarahan :
1. Dari pembuluh nadi, darah berwarna merah muda (mengandung banyak oksigen), memancar seirama denyut (pompaan) jantung.
2. Dari pembuluh balik, darah yang keluar berwarna merah tua (banyak karbon dioksida), darah mengalir.
3. Dari pembuluh rambut (kapiler), darah menetes atau merembes, tak berbahaya tetapi tetap diperhatikan.
Tanda-tanda pada penderita (korban) yang mengalami pendarahan :
1. Muka/wajah si penderita semakin pucat.
2. Denyut nadi semakin lemah.
3. Penderita menggigil, dan berkeringat dingin.
Cara-cara menghentikan pendarahan :
1. Tekan tempat keluarnya dengan pembalut cepat/kasa steril.
2. Jika darah keluar dengan cukup deras dan berbahaya, gunakanlah pembalut tekan/tornikuet (beban putar).
[Pemasangan tornikuet, adalah dipasang diantara luka dengan jantung, dibuka setiap 15 menit sekali (maksudnya agar jaringan tubuh tidak rusak/mati, sebab kalau terjadi kerusakan, bagian tubuh yang rusak harus diamputansi/dipotong) dilonggarkan, agar oksigen tetap sampai ke badan/bagian tubuh yang ditornikuer].
3. Dengan menekan pembuluh darah yang terletak antara luka dengan jantung.
Pertolongan lanjutan bagi penderita pendarahan :
1. Berilah selimut untuk menghangatkan badannya.
2. Berilah minum untuk menenangkan pikirannya.
3. Jika pendarahan terjadi didalam, pertolongan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau ahlinya.

KERACUNAN
Yang dimaksud dengan keracunan adalah tubuh kemasukan zat-zat asing yang beracun.
Keracunan ini dapat melalui :
1. Makanan
2. Pernapasan.
3. Gigitan binatang (ular, laba-laba, kalajengking, dsb).
4. Sentuhan/kontak langsung.
Keracunan dapat mengakibatkan kematian juga rusaknya anggota/alat-alat tubuh bagian dalam, bila tidak segera ditolong. Keracunan melalui makanan, bisa disebabkan oleh makanan/miniman yang beracun antara lain :
1. Tempe bongkrek
2. Ketela pohon yang beracun
3. Beberapa jrnis ikan laut dan
4. Daging beberapa jenis ular
Tanda-tanda (gejala) keracunan adalah :
1. Pusing kepala
2. Penglihatan terganggu
3. Keringat dingin
4. Tubuh menggigil
5. Lemas
6. Gelisah
7. Mual dan mulut berbuih

Cara-cara pertolongan :
Usahakan agar si korban muntah, sehingga racun keluar.
1. Bisa dengan tablet norit/bikarbonat natrikus ( 4-6 tablet)
2. Dengan air santan, susu atau minyak kelapa
3. Segeralah bawa kedokter/ahli






PENGETAHUAN KESEHATAN

Kemajuan-kemajuan bidang kesehatan dan kedokteran membuat kita tidak boleh berpangku tangan, tetapi harus dapat berperan serta, minimalnya dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri.
Karena seperti peribahasa “ Menjaga kesehatan lebih baik dari pada mengobati penyakit” setiap Pramuka harus :
1. Belajar hidup sehat dan membiasakan hidup sehat
2. Belajar merawat dan mengobati keluarga yang sedang sakit
3. Belajar menimbang atau memutuskan apakah pertolongan dokter diperlukan atau tidak
4. Belajar bagaimana kerjasama dengan dokter atau paramedic

Ada beberapa hal yang penting untuk diketahui antara lain :
1. Penyakit jantung
2. Penyakit kangker
3. Penyakit darah tinggi (hipertensi)
4. Penyakit ginjal
5. Kecelakaan (lalu lintas, kecelakaan kerja) tindak kriminalitas/kejahatan)
6. Penyakit paru-paru ( pneumonia)
7. Penyakit Tuberkolosis (TBC) dsb

IMINISASI
Iminisasi (kekebalan) telah diuraikan pada pelajaran olah raga dan kesehatan di sekolah. Iminisasi artinya memasukan/menyuntikan sejenis antigen ( penyakit yang sudah dilemahkan yang bertujuan agar tubuh kita dapat menghasilkan sendiri zat yang dapat melumpuhkan penyakit tertentu) zat yang dapat dihasilkan tubuh untuk melawan penyakit dari luar disebut antibody.
Macam-macam inunisasi :
1. Immunitas jenis ( berlaku untuk jenis tertentu saja)
2. Immunitas bawaan ( dibawa sejak lahir/kandungan)
3. Immunitas buatan ( ada fasif dan ada aktif)
a.pasif : jika sakit ; kita disuntik dokter
b.aktif : immunisasi; dilakukan pada orang yang sehat

Dibawah ini adalah contoh-contoh immunisasi buatan.yaitu :
1.BCG; untuk TBC (Tubercolosi)
2.DPT; untuk Difteri,Pertusis (batuk rejan) dan Tetanus
3.Polio; untuk penyakit polio (lumpuh)
4.Campak; untuk penyakit campak,
5.TDC;
6.Cacar; untuk penyakit cacar,
7.Dsb

Penyakit-penyakit menular
Diantara yang harus diwaspadai adalah mengenai beberapa penyakit menular,sebab jika tidak cepat-cepat ditanggulangi, jenis-jenis penyakit ini sebagian besar dapat mengakibatkan epidemic dan wabah.




Contoh penyakit menular:
1. Malaria, penyebabnya adalah plasmodium (sejenis protozoa bersel satu) penularannya melalui Nyamuk Anoples (betina)
a.Malaria Tropicana,
b.Malaria Tertiana, dan
c.Malaria Quartana.
2. Demam berdarah,penyebabnya adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegypty.
3. Thypus (tipes), penularannya melalui makanan dan minuman (pencernaan). Penderita penyakit ini harus banyak beristirahat dan makan/minum.
4. Kolera, penyebabnya adalah bakti Clohera yang pertama kali ditemukan oleh Robert Koch di tahun 1883, bisa mrnjadi wabah yang mematikan. Penularannya melalui makan dan minuman (pencernaan).
5. Pes, penyebabnya adalah bakteri pes, yang bisa ditularkan oleh binatang pengerat, Misalnya tikus.
6. Influlenza (Flu), penularannya melalui pernafasan. Penyebabnya adalah virus Infuenza.
7. Lepra/Kusta, penyakit yang mengerikan, yang pada zaman dahulu sering disebut sebagai penyakit kutukan pada manusia kiriman dari Tuhan. Penyakit ini mempunyai masa inkubasi yang lama, gejala-gejalanya adalah rontoknya bagian-bagian tubuh (ujung-ujung anggota badan, jari tangan dan kaki). Penyebabnya belum bsa diketahui.
8. Cacar, penularannya melalui pernapasan dan sentuhan/kontak badan. Jika terjadi wabah atau epidemic, tingkat kematiannya sangat tinggi.
9. Mata, penyebabnya adalah berbagai macam virus,penularannya melalui kontak badan (sentuhan).
10. Rabies (Gila Anjing), penyebabnya virus rabies yang terdapat pada kelenjar ludah hewan yang mengidap rabies. Cara penularannya melalui gigitan. Hewan pengidap rabies biasanya takut air. Hewan yang mudah terserang rabies adalah anjing, kucing dan kera.
11. Polio, adalah penyakit lumpuh yang biasanya menyerang anak-anak, Penyebabnya ada virus polio. Penularannya melalui pencernaan dan pernapasan.
12. Penyakit kelamin, seperti misalnya Syphilis dan Gonorhoe (GO), Penularannya melalui hubungan langsung atau keturunan (kandungan). Penyakit ini biasa terjangkit dari cara hidup yang tidak sehat.
13. Cacingan, penyakit ini

Haduhh cape pegel, udah dulu yah? silahkan tinggalkan jejak anda dengan berkomentar yang sopan di bawah postingan ini.

HIKING ATAU MENDAKI GUNUNG


HIKING / MENDAKI GUNUNG

Mountaineering (hiking) dapat dibagi kedalam beberapa tipe yaitu :
1. Hill Walking atau Hill Climbing, yaitu berjalan perjalanan atau pendakian gunung non salju. Gunung atau pegunungan yang tersebar di Indonesia maupun Negara laindari yang ketinggianya biasa saja sampai ke gunung atau pegunungan yang cukup tinggi
2. Rock Climbing yaitu pemanjatan tebing
3. Snow Ice Climbing, yaitu pendakian gunung bersalju misalnya peg. Jayawijaya di Propinsi Papua atau gunung-gunung tinggi bersalju di belahan dunia lainya.
Pada dasarnya 3 tife pendakian tersebut sama saja, namun yang membedakan hanya medan pendakiannya yang dapat mempengaruhi persiapan, latihan, peralatan, dan teknik pendakiannya.

Olah raga mendaki gunung tidak hanya membutuhkan fisik yang prima saja, tetapi juga membutuhkan kestabilan jiwa pendaki. Secara fisik artinya pendaki mempunyai daya kemampuan kerja fisik yang maksimal pada ketinggian, sedangkan berdasarkan kesiapan jiwa, diperlukan kekuatan konsentrasi dan stabilitas emosi didalam menghadapi berbagai kondisi dan situasi.

Para calon pendaki yang merasa takut berada diketinggian, lebih baik menunda terlebih dahulu keinginan untuk mendaki gunung. Pendakian gunung merupakan suatu olah raga yang dapat dikaitkan dengan peraihan prestasi. Pendaki yang berpengalaman dan aktif akan selalu berusaha menemukan jalur-jalur pendakian yang baru, yang lebih sukar, lebih menantang, namun seiring dengan meningkatnya prestasi maka bertambah pula resiko ( kecelakaan) terhadap para pendaki.

AKLIMATISASI
Yang dimaksud aklimatisasi adalah proses penyesuaian yang dilakukan oleh para pendaki terhadap suatu keadaan suatu tempat (termasuk ketinggian)jika kita naik ketempat yang lebih tinggi, maka kadar oksigen ditempat tersebut akan semakin rendah ( menipis) salah satu teori dalam pendakian , teori Aveolar, menyebutkan semakin tinggi suatu tempat maka semakin kecil kemampuan paru-paru untuk mengisap oksigen.
Factor penunjang bagi para pendaki gunung untuk menanggulangi tpisnya kadar oksigen disuatu tempat yaitu dengan cara melakukan penyesuaian secara bertahap, sehingga pendaki tidak mengalami shock.

Latihan berkala
Pada dasarnya latihan fisik bagi pendaki gunung memerlukan kesinambungan yang teratur. Pendaki dianjurkan untuk latihan lari, bersepeda, atau berenang. Lakukan latihan lari pada siang hari sebab kadar oksigen di siang hari dipermukaan lebih tipis ( mirip dengan keadaan diatas gunung)
Dengan latihan lari dipaksa berlatih untuk menghirup udara tipis, jenis latihan lainnya dengan berat tubuh pendaki, misalnya dengan melakukan : Push Up, Sit Up dan Pull Up. Pendaki harus dapat menerapkan latihan dengan berbagai variasi, agar tidak bosan dan dapat berlatih dengan berbagai kondisi yang hampir menyamai keadaan digunung.

PERSIAPAN SUATU PERJALANAN
Factor penunjang keselamatan dari suatu misi perjalanan pendakian atau kegiatan di gunung pada dasarnya terbagi kedalam :
1. Faktor internal, yaitu factor yang menyangkut diri pendaki itu sendiri, misalnya fisik mental,pengetahuan dan lain-lain
2. Faktor eksternal, yaitu Faktor yang menyangkut daerah yang dituju, misalnya cuaca, medan, bahaya alam ( petir, longsor, banjir dll)
Juga didalam suatu misi perjalanan harus diperhatikan mengenai bahaya-bahaya pada suatu pendakian gunung yang terbagi kedalam :
1. Bahaya subyektif yaitu bahaya yang datangnya dari diri si pendaki, seperti kurangnya kekuatan fisik, mental, emosi, dan pengetahuan
2. Bahaya Obyektif yaitu bahaya yang datangnya dari daerah/gunung yang kita daki. Misalnya cuaca, medan, longsor, hawa dingin dll.
Dengan tidak menggap remeh factor-faktor lainya factor pengetahuan pendaki merupakan factor yang penting dalam arti selain menguasai teknik-teknik yang diperlukan juga mengetahui peralatan yang yang diperlukan dan cara penggunaanya. Wajib hukumnya bagi pendaki gunung untuk menguasai berbagai teknik survival dan komunikasi lapangan ( baik dengan kaca/cermin, teknik kode asap/radio telekomunikasi/HT)

TEKNIK PENGEPAKAN BARANG
Teknik penyusunan barang kedalam rangsel ( tas punggung) yang disesuaikan dengan urutan :
1. Waktu/kebutuhan dalam pemakaiannya
2. Prinsip dalam teknik penyusunan/pengepakan barang, beban yang berat diletakan dibagian punggungjangan dipinggang.

Bagi pendaki gunung teknik pengepakan adalah salah satu seni dalam pendakian gunung itu sendiri.

Sekian dan terimakasih, terimakasih atas kunjungannya jangan lupa untuk berkomentar dan tentunya dengan segala kesopanan terimakasih.

Menaksir atau Mengira-ngira Tinggi Lebar Kecepatan dalam Pramuka

MENAKSIR itu yang akan di jelaskan di postingan kali ini, tapi ingat menaksir disini beda dan gak ada kaitannya dengan menaksir perempuan heee akan tetapi menaksir atau mengira-ngira tinggi pohon, menaksir atau mengira-ngira lebar sungai dan lain-lain, oke langsung saja.
Menaksir adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya ( dengan batas tertentu, kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/ benar.
Dibawah ini ada beberapa cara menaksir antara lain :

1. Menaksir lebar sungai

Dengan cara perbandingan :
3. Berjalanlah kekiri/sisi sungai sejauh 10 m, itu titik C
4. Dari titik C berjalan terus sejauh 5 m (setengah dari jarak BC)
5. Lalu dari titik D tersebut kita berjalan menjauh sungai kearah E, dengan pandangan melihat kesamping. Berhentilah jika kamu telah melihat titik C dan titik A tepat satu garis
6. Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2 x DE
Dengan cara sudut.
1. Tetapkanlah titik A di sudut seberang sungai.
2. Jadikan tempat kita berdiri adalah titik B.
3. Kita hadap kiri (90) dan berjalan mundur di tepi sungai, dan berjalan mundur.
4. Berhentilah jika telah membuat sudut 45 (dengan kompas atau busur derajat) apabila kita melihat A.
5. Titik tempat kita berhenti sebut titik C. Dengan demikian segitiga ABC adalah sama kaki, AB = BC.
Dengan Tepian Topi
Dengan menggunakan pandangan melalui ujung topi, Jika sungainya lebar (danau atau ngarai).
1. Titik sasaran adalah titik A.
2. Berdiri di titik B.
3. Baru kita melihat ujung sungai di seberang dengan ujung topi, dan badan kita bergeser pelan-pelan ke arah kanan/kiri ke sisi sungai lihat ujung topi itu ada dimana, itulah titik C. Maka lebar AB = lebar BC.

2. Menaksir Tinggi
Menaksir tinggi pohon.
1. Kita berjalan dari pohon sejauh 11 meter, sebut saja titik B.
2. Di titik B, berdiri seorang kawanmu (diam) dengan sebatang tongkat. Lalu kita maju 1 meter ke titik C.
3. Di titik C, kita bertiarap dan intaiujung atas pohon melalui sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak dimana pada tongkat. Sebut itu titik D. Tinggi pohon adalah titik E.
4. Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 × BD.
5. Rumus tingginya AE = 12 DB

Menaksir tinggi tiang listrik/bendera
1. Tinggi Tongkat (AB) misal adalah 160 cm.
2. Tinggi tiang listrik dimisalkan CD.
3. Bayangan tongkat misalkan 20 cm. Jadi perbandingannya 20 : 160 = 1 : 8
4. Jika panjang bayangan tiang listrik ditanah 80 cm, menaksir tinggi tiang listrik dengan cara mengalikannya dengan skala perbandingan tongkat.
Tinggi tiang listrik = 80 cm × 8 = 640 cm = 6,4 m

3. Menaksir kecepatan
Menaksir kecepatan arus sungai :
1. Kita tentukan 2 titik di tepi sungai/selokan, sebut saja itu titik A dan B.
2. Jaraknya jangan terlalu jauh.2 m, 5 m atau 10 m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan).
3. Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
4. Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai titik B.
Rumus kecepatan arus V = Jarak/Waktu Jarak 10 meter, waktu tempuhnya 4 ½ det.
Kecepatan arus adalah = 10 m : 4 ½ det = 22 m/det.
Menaksir kecepatan angin
1. Caranya hampir sama dengan menaksir kecepatan arus sungai. Kita tentukan dua tempat A dan B.
2. Dengan jarak misal 2 meter (untukmenaksir kecepatan angin, jarak jangan terlalu jauh).
3. Lalu kita berdiri di titik A dan lemparkan cabikan kertas yang ringan. Sobekan kertas – kertas itu akan terbawa angin ke titik B. Hitung berapa waktunya.
4. Cara sama dengan menghitung arus sungai.

Menaksir benda benda lain.
Untuk dapat menaksir dengan baik harus banyak berlatih. Kegiatan menaksir tidak hanya memperkirakan tinggi, lebar, atau kecepatan, masih banyak yang lainnya seperti menaksir berat, jumlah, panjang, dsb. Seperti contoh di bawah ini :
1. Menaksir jumlah kelereng yang ada dalam toples.
2. Menaksir panjang seutas tali yang dililitkan pada sebatang kayu atau tongkat.
3. Menaksir arah yang dilalui suatu kendaraan, ke barat atau ke arah lainnya. Bisa kita lihat dari bekas ban (alur karet ban, atau kerikil/tanah yang terlempar karena gerak ban kendaraan).
4. Menaksir isi (volum) air dalam botol atau kaleng.
5. Menaksir berat: 1 butir telur, 1 buah batu bata, dll.

Cukup sampai disini penjelasannya, berkomentarlah yang baik terimakasih.. Salam Pramuka

Sembilan Cara atau Teknik menghemat tenaga

Dalam hidup dialam bebas kita dapat melakukan tindakan pencegahan (preventif) untuk mengurangi keadaan darurat.
Cara-caranya adalah :

1. Usahakan tubuh dalam keadaan kering, tubuh yang basah akan banyak menguras energi
2. Usahakanlah mengurangi keluarnya keringat yang berlebihan, jangan melakukantindakan yang tidak perlu/sis-sia
3.Lakukanlah pekerjaan dengan tenan, untuk menghemat tenaga agar tidak cepat lelah dan berkeringat
4.Beristirahatlah yang cukup, jika berjalan untuk setiap jamnya harus beristirahat sekitar 5 – 10 menit
5.Minumlah cairan ( minuman) yang hangat setelah dipanaskan
6.Pakailah tutup kepala/topi
7.Lindungidiri dari tiupan angin dengan pakaian yang tebal dan hangat
8.Jangan panik
9.Banyak-banyaklah makan makanan jika terdapat kesempatan ( untuk persediaan
energy/tenaga)

Berikut adalah 9 cara atau tehnik menghemat tenaga versi kami, jika ada tambahan atau saran atau apapun itu silahkan berkomentar, tapi dengan sopan dan tidak berunsur melecehkan dan atau kejelekan terimakasih.

PENGERTIAN BIVAK (TENDA DARURAT)

BIVAK ( TENDA DARURAT)

Bivak yaitu suatu tempat dimana kita bisa berlindung sifatnya sementara (darurat) gunanya untuk melindungi kita dari cuaca buruk serta dapat memberikan rasa aman.
Mendirikan bivak adalah teknik penting yang harus dikuasai jika hendak berkemah .
Materi penunjang pembuatan bivak adalah :
1. Dari bahan alam seperti pepohonan (dahan, ranting dan daun) batu- batu, gua dan sebagainya.
2. Dari bahan yang sudah jadi/ada seperti jas hujan, ponco, fly sheet atau parasut

Yang perlu diperhatikan sewaktu pembuatan bivak :
1. Pemilihan tempat yang baik dan menguntungkan, seperti terhindar dari hembusan angin, mudah dilihat dari tempat yang jauh (jika kita sedang tersesat tim pencari akan mudah menemukan kita)
2. Factor keamanan bivak, baik dari bahaya pohon tumbang, tanah longsor, banjir dan sebagainya.
3. Kesehatan yang memenuhi syarat.

Beberapa jenis bivak antara lain :
1. Taching
2. Mob (Somali) biasa dibuat suku di Afrika
3. Cagak (shelter)
4. Para-para (dibuat diatas pohon/theehouse)
5. Teepee (tenda seperti yang digunakan bangsa Indian)
6. Zulu dan sebagainya

Berbagai bivak yang dibuat dari batang kayu, dahan, ranting dan dedaunan

Memilih dimana tempat berkemah dan mengetahui bagaimana cara membuat tempat berteduh/beristirahat (Shelter) yang baik adalah salah satu keterampilan Pramuka, membuat bivak yang besar untuk waktu yang lama membutuhkan teknik khusus. Shelter pada umumnya dibuat untuk berteduh dari panasnya matahari, tiupan angin kencang dan dingin serta deraan air hujan, terutama dalam keadaan darurat bivak sangatlah penting.

Jenis-jenis bivak ( Shelter)
Tipe bivak yang dibuat tergantung pada kondisi medan atau daerah serta bahan-bahan yang ada, jika tidak ada bahan-bahan untuk dibuat bivak carilah apa saja yang dapat dipergunakan untuk melindungi tubuh kita missal : tonjolan batu, tebing,yang menggantung, gua, tetapi tetap perhatikan factor-faktor bahayanya, ditempat yang benar-benar terbuka, duduklah dengan punggung terlindung kearah angin (letakan barang-barang apa saja yang dapat memecah angin)

Tife-tife Bivak adalah :
1. Bough shelter, patahkan sebuah dahan pohon hingga ketanah pastikan dahan itu tidak akan menimpa kita (ikatlah dengan kuat) tutupilah dengan dedaunan.
2. Root shelter, jika ada akar pohon yang besar berada diatas tanah dan menghalangi angin, kita dapat memakainya sebagai bivak dengan menambah dahan dan dedaunan untuk menahan angin
3. Fallen Trunks sebuah batang kayu atau pohon yang tumbang dapat digunakan tempat berlindung sementara, ditambah sedikit galian dan atap ranting dan dedaunan
4. Stone Barriers, tumpukan batu juga bisa dapat dipergunakan untuk tempat berlindung seperti yang dilakukan oleh orang Eskimo selama didaerah yang dingin
Selain itu kita juga dapat membuat bivak dengan menggunakan jas hujan atau poncho dapat lebih mudah dan cepat.
Tife-tife shelter sheet ( bivak dengan lembaran poncho) adalah :
1. Natural shelter
2. Triangular shelter
3. Curl shhhelter
4. Double shelter

APA ITU SURVIVAL

SURVIVAL
Pada umumnya manusia itu akan menjadi berani bila hidupnya terancam bahaya, seperti halnya bahaya kelaparan ketika berada ditempat yang terisolir atau terpencil.
Jika kita tertinggal pasukan/regu di dalam hutan, maka setiap anggota dituntut untuk dapat hidup dalam segala keadaan. Dengan mengenal teknik hidup dialam bebas maka dapat menunjang kegiatan dialam dengan baik pula, tertib, tahan uji dan selamat.
Survival adalah salah satu cara hidup dialam bebas. Kata survival berasal dari bahasa Inggris “ Survive” yang artinya tetap hidup ( bias bertahan hidup) sedangkan pengertian yang lebih luas adalah mampu melepaskan diri dari keadaan yang sulit guna mempertahankan hidup dialam terbuka atau bebas.
Keadaan sulit/buruk diantaranya :
1. Tidak adanya persediaan makanan ( kehabisan)
2. Tersesat atau terpisah dari pasukan atau regu
3. Ancaman kondisi medan yang berat
4. Terbatasnya perlengkapan yang dimiliki atau yang dibawa
5. Hilang atau tersesat saat diwaktu melakukan pendakian gunung/pengembaraan
6. Mengalami kecelakaan dialam bebas

Untuk memudahkan pengertian tentang Survival maka dari kata tersebut dapat dibuat kiasan makna untuk dijadikan pedoman umum yaitu :

Sadarilah sungguh-sungguh situasi dan kondisi diri sendiri , medan yang dihadapi dan ancaman-ancaman bahaya yang mungkin akan terjadi
Untung rugi situasi dan kondisi yang dihadapi tergantung pada ketenangan serta penggunaan akal sehat.
Rasa takut dan panic harus dikendalikan , dengan cara mengatur keseimbangan rasio dan emosi
Vakum ( kekosongan) artinya kekosongan waktu harus diisi dengan kegiatan menenangkan serta dapat menghibur diri serta senantiasa mencari jalan keluar
Ingatlah selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa
Vivo ( Vivere) dari bahasa latin yang artinya hidup. Tetap optimis untuk dapat bertahan, jangan mudah putus asa.
Adaptasi dengan lingkungan sangatlah penting
Latihlah selalu diri dan belajar terus agar jadi biasa.

Dasar-dasar teknik kepramukaan dapat ditingkatkan serta dipadukan menjadi kelompok-kelompok disiplin ilmu hidup dialam bebas seperti :
1. Pengetahuan Ilmu medan (Navigasi, Peta, Kompas)
2. Teknik Survival darat, laut, survival udara
3. Ilmu pendakian gunung
4. Pengetahuan tanda-tanda alam
5. Teknik pembuatan bivak ( tenda darurat)
6. Pengetahuan kesehatan
7. Teknik Pioneering ( penggunaan tali dan tongkat)
8. Teknik isyarat dan atau semboyan ( untuk komunikasi darat)
9. Pengetahuan tanda jejak
10. Biologi serta Zoologi praktis
11. Pengetahuan serta teknik SAR ( serach and resque)
12. Pengetahuan PPPK dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat ( PPGD)

Sebelum melakukan ke hal yang lain, pelajarilah bagaimana cara survival dapat dilakukan secara perorangan dan bagaimana cara survival kelompok. Bila kelompokmu dalam keadaan survival, maka aturlah langkah-langkah sebagai berikut :
1. Bagi dan aturlah tugas bagi setiap anggota Kelompok
2. Tunjuklah seorang pemimpin yang dianggap dapat mengeluarkan kelompokmu dari kondisi survival, pilihlah pemimpin yang dianggap paling baik, dari segi usia, cara, berpikir, bertindak, pengalaman dan juga pengetahuanya.
3. Jaga rasa saling membutuhkan dalam kelompok
4. Pemimpin juga harus adil dan yang tidak kalah pentingnya yaitu harus dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Untuk memahami teknik survival darat perlu dikatahui sifat-sifat medan yang dihadapi misalnya :
1. Rimaba belantara, rawa, pegunungan. Yang harus diketaui antara lain :
a. Jenis hutan ( hutan primer, hutan sekunder, hutan tersier, savanna atau rawa)
b. Jenis vegetasi (tumbuhan)
c. Jenis binatang yang hidup, binatang buas/liar atau tidak, binatang melata,bahkan jenis-jenis binatang yang beracun
d. Kemungkinan adanya wabah penyakit/epidemi
2. Navigasi
3. Cara menyalakan Api
4. Cara berlindung ( Bivak)
5. Mencari makanan darurat, mencari makanan dan air
6. Menanggulangi bahaya binatang

Cukup sekian penjelasannya semoga bermanfaat, apabila ada kesalahan atau kurang di mengerti silahkan berkomentar di bawah postingan ini terimakasih..
 
© 2012 by theant
buku tamu
If you do the right no one remember if you do the wrong thing no one forgotten